Manado, BERITASULUT.CO.ID – Kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi di Sulawesi Utara (Sulut) sering terjadi.
Hal ini langsung ditindaklanjuti Komisi II DPRD Sulut dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) berasama PT Pertamina, Polda Sulut, dan Biro Perekonomian Pemprov Sulut, Senin (10/6/2024).
Anggota DPRD Sulut Jems Tuuk mengatakan, dalam rapat bersama PT Pertamina pihaknya menanyakan kenapa solar langkah?
“Jawabannya, karena ada ada punic buying, itu yang dijelaskan pihak Pertamina. Kalau bicara panic buying berarti ada penimbunan, jelaskan dimana ada penimbunan. Kalau ada punic buying tapi tidak bisa dijelaskan,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Lanjutnya, sebelumnya penggunaan Solar pada bulan Maret sampai April 2024 justru tinggi, namun kekinian semakin sulit.
“Di saat saudara-saudara kita masyarakat muslim pergi ibadah puasa sampai Idul Fitri tidak ada kehilangan solar di lapangan, justru penggunaan solar pada waktu itu lagi tinggi-tingginya, tapi kenapa sekarang hilang,” tukas Jems.
Ia pun menduga bahwa ada proyek berjalan.
“Kalau benar dugaan proyek ini berjalan eskavator alat-alat berat menggunakan solar subsidi untuk mengecek itu kita nanti cross chek di lapangan, atau bisa saja penambang-penambang liar mnggunakan alat-alat berat menggunakan solar subsidi,” tegasnya.