TALAUD  

Kadis Monangin: Cara paling ampuh berantas DBD dengan PSN

Kadis Kesehatan Talaud Kerry Monangin.

Melonguane, BERITASULUT.co.id – Cara paling ampuh dalam memberantas penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Hal ini diungkapkan Kadis Kesehatan Talaud Kerry Monangin untuk menjawab permintaan masyarakat di media sosial terkait melakukan fogging ketika ada kasus penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Pemahaman sekarang masyarakat, kalau ada kasus (DBD), harus langsung fogging. Padahal, fogging itu bukan sasaran akhir, itu bersifat sementara. Hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya.

“Yang paling baik, paling ampuh itu PSN. Karena, jika tidak melaksanakan PSN, jentik nyamuk akan menjadi dewasa selang delapan hingga 10 hari,” sambungnya.

Ia menekankan, fogging tidak bisa dilakukan seenaknya. Sebab fogging merupakan insektisida yang memiliki pengaruh buruk bagi manusia dan lingkungan. Juga, jangkauan fogging harus mengikuti jarak terbang nyamuk dengan radius sekira 200 meter.

“Ingat, ada efek buruk jika dilakukan fogging terus menerus. Karena itu insektisida. Juga kami tidak bisa fogging kalau masyarakat tidak siap. Kami tidak bisa main hantam,” tekan Monangin.

Dijelaskan, alur penanganan DBD dimulai dengan laporan kasus dari rumah sakit atau puskesmas.

“Tim dari Dinkes kemudian turun bersama puskesmas ke wilayah dan melakukan PE (penyelidikan epidemiologi). Ini untuk melihat dimana kepadatan jentik nyamuk,” tuturnya.

Disebut, dimana ada jentik nyamuk, berarti ada banyak nyamuk dewasa. Kemudian dari hasil PE, akan diputuskan apakah harus melakukan fogging atau PSN dengan 3M Plus.

Yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air; Menutup tempat penampungan air; dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

“Yang dimaksud dengan plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan. Antara lain menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; menggunakan kelambu saat tidur; menanam tanaman pengusir nyamuk; mengatur cahaya dan ventilasi rumah; dan lain-lain,” terang Monangin.

Lanjutnya seperti awal 2022 ini, untuk kasus-kasus DBD yang terjadi di beberapa kecamatan, contohnya di Kecamatan Rainis dan Kecamatan Kabaruan; masyarakat berperan aktif bersama Tim Dinkes dan Puskesmas dalam pelaksanaan PSN.

“Intinya, dalam melakukan tindakan, entah itu PSN atau fogging, harus dilakukan secara serentak. Sehingga peran masyarakat sangat vital dalam menangani penyakit DBD,” tutup Monangin.

(tal)