Oleh:
Ferry Daud Liando
PEKAN lalu kita dihebohkan dengan peristiwa munculnya sebuah kerajaan baru. Toto Santoso yang berperan sebagai raja mengakui kerajaannya sebagai pusat kerajaan dari seluruh dunia. Hampir setiap jam semua media memberitakan peristiwa ini.
Durasi pemberitaannya nyaris mengalahkan kasus korupsi Jiwasraya, Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap anggota KPU atas kasus dugaan suap salah satu kader PDIP dan investasi bodong Me-miles.
Bahkan upaya class action yang diajukan masyarkat korban banjir terhadap Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan kalah dan hilang dari pemberitaan. Termasuk berita tuntutan agar gubernur mundur.
Padahal peran media sangat berbahaya jika isu politik di-follow up terus menerus.
Lihatnya saja nasib Donal Trump. Presiden USA itu kini sudah berada di ujung tanduk setelah DPR Amerika Serikat (AS) melakukan pemakzulan terhadapnya.
Peran media menjadi salah satu penentu dalam dinamika itu. Mungkin saja nasibnya tak seperti sekarang jika pemberitaan media tidak mengulas tuntutan publik dan fakta-fakta pelanggaran yang dilakukannya.